manufactured

Minggu, 12 Juni 2011

Sebab – sebab hilangnya “Keperawanan”

 

clip_image001

DI zaman sekarang ini sudah bukan rahasia lagi bahwa pergaulan yang semakin bebas menyebabkan anak-anak remaja sudah bergaul kelewat batas, fakta menyebutkan banyak anak yang masih duduk dibangku smp sudah hamil. Pertanyaanya berapa persenkah remaja perempuan yang masih perawan? Diukur dengan apakah keperawanan tersebut?
Yang pasti keperawanan diukur dengan pernah tidaknya anak tersebut berhubungan intim dengan lawan jenis, ada juga yang mengukur keperawanan dengan masih utuh tidaknya selaput dara.


Apakah selaput dara itu?
Dalam istilah Kedokteran, selaput dara dikenali sebagai hymen. Selaput dara ini merupakan satu lipatan selaput lendir yang menutupi pintu bibir vagina perempuan. Ia telah ada sejak bayi perempuan dilahirkan. Letaknya diantara 1 atau 2 cm dari bibir luar vagina dan bentuknya bulat mengikut bentuk liang vagina. Namun begitu ada juga selaput dara yang memiliki bentuk unik seperti bulan sabit ( semilunar ) dan mempunyai pemisah ( septum ). Selaput ini amat tipis dan merupakan membran yang lembut. Secara biologisnya membrane ini tidak berfungsi, tetapi ia mempunyai “beban yang berat” kerena dinilai sebagai bukti kegadisan seorang perempuan.


Selain berhubungan intim ternyata selaput dara juga bisa pecah, hal-hal yang menyebabkan selaput dara pecah antara lain:
1. Adanya benda tajam atau tumpul yang menembusnya.
2. Terjatuh.
3. Pakai celana yang terlalu ketat.
4. Masturbasi.
5. Perawatan yang dilakukan pada liang vagina.
6. Gangguan penyakit pada saluran vagina.
7. Atau kemalangan dan aktiviti berat yang mempengaruhi alat kelamin    perempuan.

Jadi bagi kalian remaja perempuan yang masih perawan pandai-pandailah menjaga selaput dara, karena jika selaput dara rusak maka pada saat malam pertama sang suami biasanya akan curiga yang akan menimbulkan pertengkaran bahkan percaraian suatu hari nanti.

Bagi kaum lelaki, jangan menilai kesucian istri melalui darah yang dikeluarkan ketika ML untuk pertama kali. Jangan terlalu norak dan kuno dalam menangani situasi ini, cobalah berpikiran lebih terbuka dan positif karena di era millennium ini selaput dara bukanlah indikator utama dalam menentukan kesucian. Mungkin tuduhan anda ada benarnya yaitu istri anda sudah tidak suci lagi. Namun mungkin juga wanita yang anda nikahi tidak mempunyai selaput dara atau daranya telah pecah disebabkan aktifitas2 harian yang telah dilakukannya. Pikirlah dengan rasional. Jangan rusakkan ikatan pernikahan dengan tuduhan salah yang akhirnya memusnahkan rumah tangga yang dibina. Selaput dara tu hanya simbol doang. Kesucian wanita bukan dilihat dari pecahnya selaput sara atau masih perawannya seseorang, tapi dilihat dari bagaimana ia menjaganya.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca sekalian….. :D

0 komentar:

Posting Komentar

Sebab – sebab hilangnya “Keperawanan”

 

clip_image001

DI zaman sekarang ini sudah bukan rahasia lagi bahwa pergaulan yang semakin bebas menyebabkan anak-anak remaja sudah bergaul kelewat batas, fakta menyebutkan banyak anak yang masih duduk dibangku smp sudah hamil. Pertanyaanya berapa persenkah remaja perempuan yang masih perawan? Diukur dengan apakah keperawanan tersebut?
Yang pasti keperawanan diukur dengan pernah tidaknya anak tersebut berhubungan intim dengan lawan jenis, ada juga yang mengukur keperawanan dengan masih utuh tidaknya selaput dara.


Apakah selaput dara itu?
Dalam istilah Kedokteran, selaput dara dikenali sebagai hymen. Selaput dara ini merupakan satu lipatan selaput lendir yang menutupi pintu bibir vagina perempuan. Ia telah ada sejak bayi perempuan dilahirkan. Letaknya diantara 1 atau 2 cm dari bibir luar vagina dan bentuknya bulat mengikut bentuk liang vagina. Namun begitu ada juga selaput dara yang memiliki bentuk unik seperti bulan sabit ( semilunar ) dan mempunyai pemisah ( septum ). Selaput ini amat tipis dan merupakan membran yang lembut. Secara biologisnya membrane ini tidak berfungsi, tetapi ia mempunyai “beban yang berat” kerena dinilai sebagai bukti kegadisan seorang perempuan.


Selain berhubungan intim ternyata selaput dara juga bisa pecah, hal-hal yang menyebabkan selaput dara pecah antara lain:
1. Adanya benda tajam atau tumpul yang menembusnya.
2. Terjatuh.
3. Pakai celana yang terlalu ketat.
4. Masturbasi.
5. Perawatan yang dilakukan pada liang vagina.
6. Gangguan penyakit pada saluran vagina.
7. Atau kemalangan dan aktiviti berat yang mempengaruhi alat kelamin    perempuan.

Jadi bagi kalian remaja perempuan yang masih perawan pandai-pandailah menjaga selaput dara, karena jika selaput dara rusak maka pada saat malam pertama sang suami biasanya akan curiga yang akan menimbulkan pertengkaran bahkan percaraian suatu hari nanti.

Bagi kaum lelaki, jangan menilai kesucian istri melalui darah yang dikeluarkan ketika ML untuk pertama kali. Jangan terlalu norak dan kuno dalam menangani situasi ini, cobalah berpikiran lebih terbuka dan positif karena di era millennium ini selaput dara bukanlah indikator utama dalam menentukan kesucian. Mungkin tuduhan anda ada benarnya yaitu istri anda sudah tidak suci lagi. Namun mungkin juga wanita yang anda nikahi tidak mempunyai selaput dara atau daranya telah pecah disebabkan aktifitas2 harian yang telah dilakukannya. Pikirlah dengan rasional. Jangan rusakkan ikatan pernikahan dengan tuduhan salah yang akhirnya memusnahkan rumah tangga yang dibina. Selaput dara tu hanya simbol doang. Kesucian wanita bukan dilihat dari pecahnya selaput sara atau masih perawannya seseorang, tapi dilihat dari bagaimana ia menjaganya.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca sekalian….. :D

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates