manufactured

Sabtu, 21 Mei 2011

Pengecatan Spora

PENGECATAN SPORA


I. Tujuan

Untuk mengetahui adanya dan letak spora pada sel bakteri.

II. Dasar teori

Spora dibentuk oleh jenis bakteri tertentu terutama genus bacillus dan Clostridium. Pada umumnya spora terdapat di dalam spora ( endospora) dengan letak dan ukuran yang berbeda. Spora pada bakteri dibentuk saat kondisi secara kimiawi dan kimiawi yang kurang menguntungkan misalnya nutrisi, sinar, panas dan kering. Macam metode pengecatan yang digunakan untuk melihat spora yaitu Schaeffer-fulton, Bartolomew-Mittwer, klein dan Donner. Pewarnaan spora dapat dugunakan untuk membantu indentifikasi bakteri.

III. Alat dan bahan

-        Gelas benda, lampu spirtus, mikroskop

-        Jarum ose

-        Akuadest steril

-        Biakan murni : staphilococcus aureus, bacillus subtilis

-        Cat : safranin dan malachit green

IV. Cara Kerja

   1. Metode Schaeffer Fulton

Cara kerja :

   1. Bersihkan gelas benda dengan alkohol agar bebas dari lemak.
   2. Buat preparat smear dari biakn yang ada secara yang aseptic.
   3. Preparat smear itu dikering udarakan.
   4. Lakukan fiksasi di atas lampu spirtus.
   5. Letakkan preparat smear pada rak pengecatan lalu tetesi 2-3 tetes malachite green 5% dan biarkan selama 1 menit, lalu dipanaskan di atas nyala lampu spirtus selama setengan menit atau kira-kira sampai timbul uap, jangan sampai mendidih lalu di dinginkan.
   6. Cuci dengan air mengalir lalu tiriskan.
   7. Tetesi dengan cat safranin selama 1 menit.
   8. Cuci dengan air mengalir.
   9. Preparat dikering udaran, dapat menggunakan kertas serap untuk menyerap air pada permukaan.
  10.  Amati preparat di bawah mikroskop dengan obyektif 100  ( memakai minyak imersi).
  11.  Gambar hasil pengamatan.

   2.  Metoden Bartolomew-Mittwer

Cara kerja :

   1. Bersihkan gelas benda dengan alkohol agar bebas dari lemak.
   2. Buat preparat smear dari biakn yang ada secara yang aseptic.
   3. Preparat smear itu dikering udarakan.
   4. Lakukan fiksasi di atas lampu spirtus.
   5. Letakkan preparat smear pada rak pengecatan lalu tetesi 2-3 tetes malachite green 5% dan biarkan selama 10 menit.
   6. Cuci dengan air mengalir lalu tiriskan.
   7. Tetesi dengan cat safranin selama 1 menit.
   8. Cuci dengan air mengalir.
   9. Preparat dikering udaran, dapat menggunakan kertas serap untuk menyerap air pada permukaan.
  10.  Amati preparat di bawah mikroskop dengan obektif 100 ( memakai minyak imersi).
  11.  Gambar hasil pengamatan

V. Hasil pengamatan



VI.Evaluasi

   1. Jelaskan mengapa spora bakteri lebih resisten daripada sel vegetatif terhadap faktor lingkungan?

Jawab : karena mempunysi struktur  yang kompleks:

    * Eksospora
    * Kulit spora : tahan terhadap zat kimia
    * Kortex        :lapisan paling tebal
    * Core           : tahan terhadap panas

   2. Sebutkan perbedaan dan persamaan dari kedua jenis pengecatan tersebut!

Jawab : persamaan : cat yang digunakan sama yaitu malachite green dan safranin

Perbedaan : Metode schaeffer fulton : dilakukan pemanasan saat setelah ditetesi    malachite green, sedangkan Metoden Bartolomew-Mittwer tidak dilakukan pemanasan ,  hanya ditunggu 10 menit

   3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengecatan spora!

Jawab:

   1. Fiksasi
   2. Smear terlalu tebal
   3. Waktu pengecatan tidak tepat
   4. Konsentrasi reaagen
   5. Umur bakteri
   6. nutrisi

   4. Sebutkan 2 species bakteri yang berspora!

Jawab: Staphilococcus aureus, Bacillus subtilis



DAFTAR PUSTAKA

http://dwipoenya.wordpress.com/2010/11/05/pewarnaan-spora/

0 komentar:

Posting Komentar

Pengecatan Spora

PENGECATAN SPORA


I. Tujuan

Untuk mengetahui adanya dan letak spora pada sel bakteri.

II. Dasar teori

Spora dibentuk oleh jenis bakteri tertentu terutama genus bacillus dan Clostridium. Pada umumnya spora terdapat di dalam spora ( endospora) dengan letak dan ukuran yang berbeda. Spora pada bakteri dibentuk saat kondisi secara kimiawi dan kimiawi yang kurang menguntungkan misalnya nutrisi, sinar, panas dan kering. Macam metode pengecatan yang digunakan untuk melihat spora yaitu Schaeffer-fulton, Bartolomew-Mittwer, klein dan Donner. Pewarnaan spora dapat dugunakan untuk membantu indentifikasi bakteri.

III. Alat dan bahan

-        Gelas benda, lampu spirtus, mikroskop

-        Jarum ose

-        Akuadest steril

-        Biakan murni : staphilococcus aureus, bacillus subtilis

-        Cat : safranin dan malachit green

IV. Cara Kerja

   1. Metode Schaeffer Fulton

Cara kerja :

   1. Bersihkan gelas benda dengan alkohol agar bebas dari lemak.
   2. Buat preparat smear dari biakn yang ada secara yang aseptic.
   3. Preparat smear itu dikering udarakan.
   4. Lakukan fiksasi di atas lampu spirtus.
   5. Letakkan preparat smear pada rak pengecatan lalu tetesi 2-3 tetes malachite green 5% dan biarkan selama 1 menit, lalu dipanaskan di atas nyala lampu spirtus selama setengan menit atau kira-kira sampai timbul uap, jangan sampai mendidih lalu di dinginkan.
   6. Cuci dengan air mengalir lalu tiriskan.
   7. Tetesi dengan cat safranin selama 1 menit.
   8. Cuci dengan air mengalir.
   9. Preparat dikering udaran, dapat menggunakan kertas serap untuk menyerap air pada permukaan.
  10.  Amati preparat di bawah mikroskop dengan obyektif 100  ( memakai minyak imersi).
  11.  Gambar hasil pengamatan.

   2.  Metoden Bartolomew-Mittwer

Cara kerja :

   1. Bersihkan gelas benda dengan alkohol agar bebas dari lemak.
   2. Buat preparat smear dari biakn yang ada secara yang aseptic.
   3. Preparat smear itu dikering udarakan.
   4. Lakukan fiksasi di atas lampu spirtus.
   5. Letakkan preparat smear pada rak pengecatan lalu tetesi 2-3 tetes malachite green 5% dan biarkan selama 10 menit.
   6. Cuci dengan air mengalir lalu tiriskan.
   7. Tetesi dengan cat safranin selama 1 menit.
   8. Cuci dengan air mengalir.
   9. Preparat dikering udaran, dapat menggunakan kertas serap untuk menyerap air pada permukaan.
  10.  Amati preparat di bawah mikroskop dengan obektif 100 ( memakai minyak imersi).
  11.  Gambar hasil pengamatan

V. Hasil pengamatan



VI.Evaluasi

   1. Jelaskan mengapa spora bakteri lebih resisten daripada sel vegetatif terhadap faktor lingkungan?

Jawab : karena mempunysi struktur  yang kompleks:

    * Eksospora
    * Kulit spora : tahan terhadap zat kimia
    * Kortex        :lapisan paling tebal
    * Core           : tahan terhadap panas

   2. Sebutkan perbedaan dan persamaan dari kedua jenis pengecatan tersebut!

Jawab : persamaan : cat yang digunakan sama yaitu malachite green dan safranin

Perbedaan : Metode schaeffer fulton : dilakukan pemanasan saat setelah ditetesi    malachite green, sedangkan Metoden Bartolomew-Mittwer tidak dilakukan pemanasan ,  hanya ditunggu 10 menit

   3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengecatan spora!

Jawab:

   1. Fiksasi
   2. Smear terlalu tebal
   3. Waktu pengecatan tidak tepat
   4. Konsentrasi reaagen
   5. Umur bakteri
   6. nutrisi

   4. Sebutkan 2 species bakteri yang berspora!

Jawab: Staphilococcus aureus, Bacillus subtilis



DAFTAR PUSTAKA

http://dwipoenya.wordpress.com/2010/11/05/pewarnaan-spora/

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates